Wednesday, 17 February 2016

PERCOBAAN SENYAWA KARBON

PERCOBAAN
SENYAWA KARBON


a)      Latar Belakang :
Kelompok senyawa karbon yang paling sederhana adalah Hidrokarbon, yaitu senyawa karbon yang tersusun dari atom karbon dan Hidrogen. Hidrokarbon yang paling sederhana adalah Metana, yang terdiri dari satu atom karbon dengan empat Hidrogen ( CH4 ). Berdasarkan ikatan yang terdapat pada rantai karbonnya, hidrokarbon dibedakan menjadi :
1.     Hidrokarbon Jenuh, Hidrokarbon yang antar karbon pada rantai karbonnya semua berikatan tunggal. Hidrokarbon ini disebut Alkana.
2.     Hidrokarbon tak Jenuh, Hidrokarbon yang antar atom karbon pada rantai atom karbonnya terdapat ikatan rangkap dua atau tiga. Hidrokarbon dengan rangkap 2 disebut Alkena, sedangkan hidrokarbon rangkap 3 disebut Alkuna.

b)     Tujuan :
Mengidentifikasi senyawa karbon
c)      Landasan Teori :
Senyawa Karbon adalah senyawa yang molekulnya mengandung atom-atom unsur lain seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, dan halogen.
Beberapa jenis reaksi yang dialami senyawa karbon:
·            Reaksi Substitusi, adalah reaksi pergantian suatu atom atau gugus atom lain yang terdapat dalam suatu molekul.
·            Reaksi adisi, adalah reaksi yang terjadi karena pengubahan ikatan tak jenuh menjadi jenuh, atau ikatan rangkap menjadi tunggal.
·            Reaksi Eliminasi, adalah penyingkiran atau penghilangan beberapa atom yang terjadi pada suatu senyawa


d)     Rumusan Masalah :
·         Pengertian senyawa Karbon?
·         Macam – Macam senyawa Karbon?

e)      Alat dan Bahan :
1.      Gelas kimia
2.      Sendok teh
3.      Batu kapur
4.      Urea
5.      Sukrosa
6.      Gas alam asam klorida
7.      Biji besi
8.      Bauksit
9.      Garam dapur

f)       Cara Kerja :
Amatilah tabel berikut :
Senyawa
Karbon
Bukan Karbon
Contoh
Rumus Kimia
Contoh
Rumus Kimia
Batu Kapur
CaCO3
Asam klorida
HCl
Urea
(NH2)2CO
Biji besi
Fe2O3
Sukrosa
C12H22O11
Bauksit
Al2O3
Gas alam
CH4
Garam dapur
NaCl

g)      Pertanyaan :
1.      Bagaimana cara membedakan antara senyawa karbon dan senyawa bukan karbon?
2.      Apa yang dimaksud dengan Karbon?
3.      Apa pengertian senyawa hidrokarbon?
4.      Apa perbedaan senyawa hidrokarbon dan karboksida?
5.      Sebutkan jenis-jenis ikatan hidrokarbon !
6.      Buatlah satu rantai karbon alkana, alkena, dan alkuna !

Jawab :
1.      Cara membedakan antara senyawa karbon dan senyawa bukan karbon adalah dilihat dari rumus senyawa kimianya. Apabila dalam rumus tersebut terdapat lambang karbon yaitu C maka dapat dipastikan bahwa senyawa itu adalah senyawa karbon.
2.      Karbon adalah suatu unsur yang terdapat dalam golongan IV A yang bersifat non-logam. Selain itu mampu membuat ikatan kovalen dan mempunyai energi yang cukup besar sehingga mampu mengikat unsur lainnya.
3.      Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang mampu membentuk rantai karbon.
4.      Perbedaan antara senyawa hidrokarbon dan karboksida terletak pada unsur penyusunnya. Senyawa hidrokarbon tersusun atas unsur C dan H, sementara senyawa karboksida tersusun atas unsur  C dan O.
5.      Jenis-jenis ikatan hidrokarbon adalah :
Ø  Alifatik : terdiri dari ikatan tunggal (jenuh) dan ikatan rangkap (tak jenuh)
Ø  Alisiklik
Ø  Aromatik
6.      Alkana :
CH2  CH  CH2  CH3
           
           CH3                                            (2-metilbutana)

Alkena :
                  CH3
                   
CH3  C  CH CH3
            
            CH3                                           (2,3-dimetil-2-butena)




Alkuna :
CH  C  CH    CH3
                         
                  CH3              (3-metil-1-butuna)


h)     Kesimpulan :
Senyawa yang terdiri atas karbon dan hidrogen disebut senyawa hidrokarbon. Senyawa yang terdiri atas unsur karbon dan oksigen disebut karboksida. Adanya unsur hidrogen, karbon, dan oksigen dalam senyawa karbon dapat ditunjukkan dengan memanaskan senyawa karbon. Walaupun hanya terdiri atas dua atom, senyawa hidrokarbon merupakan kelompok senyawa yang besar. Hal itu disebabkan atom karbon mampu membentuk rantai dengan berbagai bentuk dan ikatan serta mengikat berbagai macam atom. Berdasarkan bentuk rantainya, hidrokarbon digolongkan kedalam golongan alifatik, alisiklik, dan aromatik. Hidrokarbon alifatik terdiri atas hidrokarbon rantai terbuka. Adapun rantai karbon alisiklik dan aromatik terdiri atas rantai karbon tertutup, yaitu membentuk cincin. Khusus hidrokarbon aromatik, atom karbonnya berikatan secara konjugat, yaitu ikatan tunggal dan rangkap selang-seling.



POLAR DAN NON POLAR

POLAR DAN NON POLAR

PERCOBAAN

a)      Latar Belakang:
Penelitian ini dilakukan agar dalam kehidupan sehari-hari kita dapat membedakan senyawa yang bersifat polar dengan senyawa yang bersifat non polar.

b)     Tujuan :
Mengetahui kepolaran beberapa senyawa.

c)      Dasar Teori :
1. Senyawa Kovalen
         Senyawa kovalen adalah senyawa yang terjadi antara unsur-unsur nonlogam dengan unsur-unsur nonlogam melalui penggunaan elektron bersama. Senyawa-senyawa kovalen umumnya memiliki ikatan yang kurang kuat dibandingkan senyawa-senyawa ion. Senyawa-senyawa kovalen juga memiliki titik didih dan titik cair rendah.
Perbedaan keelektronegatifan dan bentuk molekul yang tidak simetri pada senyawa kovalen mengakibatkan senyawa tersebut memiliki sifat polar. Pada senyawa kovaken polar tejadi pengkutuban, artinya ada bagian yang bersifat lebih negatif dan ada bagian yang bersifat lebih positif. Senyawa kovalen polar memiliki kekuatan ikatan antarmolekul yang kebih besar dibandingkan senyawa kovalen nonpolar. Hal ini juga mengakibatkan senyawa kovalen memiliki titik didih dan tinggi cair yang lebih tinggi.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepolaran Suatu Senyawa
1.  Perbedaan keelektronegatifan Senyawa yang ion-ionnya membentuk 2 kutub dengan muatan yang berlawanan (δ+ danδ-) menyebabkan terbentuknya suatu dipol. Semakin besar perbedaan keelektronegatifan atom-atom dalam suatu molekul, menyebabkan molekul tersebut bersifat semakin polar. Contoh : HCl keelektronegatifan H=2,1 dan Cl=2,8 maka H cenderung bermuatan positif (H+) dan Cl cenderung bermuatan negatif (Cl-), sehingga terjadi 2 kutub (dipol). Catatan : Jika dicampurkan dengan pelarut akan larut. Jika senyawa yang ion-ionnya bermuatan sama (δ+ danδ+) atau (δ- danδ-) tidak ada perbedaan keelektronegatifan (perbedaan keelektronegatian = 0), sehingga tidak terbentuk muatan / dipol. Jika dilarutkan terjadi pengendapan

2.  Pengaruh bentuk molekul Senyawa yang memiliki bentuk molekul simetris bersifat non-polar. Contoh : CH4 , CCl4, dsb. Senyawa yang memiliki bentuk molekul tidak simetris karena ada pasangan electron bebas (PEB) bersifat polar. Contoh : NH3, H2O, PCl3, dsb.
d)     Rumusan Masalah :
Bagaimana cara mengetahui sifat polar dan non polar suatu senyawa?
e)      Alat dan Bahan :
1.      Gelas kimia
2.      Sendok teh
3.      Garam Dapur
4.      Gula Pasir
5.      Tablet Vitamin C
6.      Soda Kue
7.      Bensin
8.      Vetsin
9.      Margarin
10.  Minyak Tanah
11.  Detergen
12.  Minyak Goreng
f)       Cara Kerja :
1.      Masukkan 100ml air (O2) kedalam gelas.
2.      Masukkan 1 sendok teh garam dapur kedalam gelas lalu aduk secara konstan. Kemudian, diamkan beberapa saat.
3.      Amati hasil reaksi apakah ada hasil endapan atau tidak.
4.      Ulangi langkah 1 – 3 untuk bahan-bahan lainnya
g)      Hasil Pengamatan :
Berilah tanda ( ) pada kolom yang sesuai :
No.
Bahan
Larutan Tanpa Pengadukan
Larutan Dengan Pengadukan
Tidak Larut
1.
Garam Dapur
ü   
ü   
2.
Gula Pasir
ü   
ü   
3.
Tablet Vitamin C
ü   
ü   
4.
Soda Kue
ü   
ü   
5.
Bensin
ü   
6.
Vetsin
ü   
ü   
7.
Margarin
ü   
8.
Minyak Tanah
ü   
9.
Detergen
ü   
ü   
10.
Minyak Goreng
ü   



h)     Pertanyaan :
1.      Apakah pengadukan mempengaruhi suatu senyawa? Jelaskan dan berikan  contoh !
2.      Adakah faktor-faktor lain yang mempengaruhi kelarutan senyawa?
3.      Kelompokkan bahan-bahan yang telah anda uji tersebut berdasarkan kepolarannya !
Jawaban :
1.      Pengadukan tidak mempengaruhi berubahnya suatu senyawa. Pengadukan hanya berfungsi untuk mempercepat proses pelarutan pada suatu senyawa polar. Contohnya adalah garam dapur (NaCl) yang dimasukkan kedalam air (H2O). Sebelum garam dapur (NaCl) tersebut diaduk, zat tersebut sudah larut dalam air akan tetapi proses pelarutannya tanpa pengadukan belum sempurna. Dan setelah diaduk, garam dapur tersebut (NaCl) terlarut dengan sempurna yaitu tidak ada lagi zat yang mengendap di permukaan air (H2O).

2.      Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kelarutan senyawa :
a) Suhu
b) Tekanan
c) Konsentrasi senyawa
d) Banyaknya senyawa pelarut (volume pelarut)
e) Luas area senyawa

3.      -  Senyawa Kovalen Polar :                          - Senyawa Kovalen Non-Polar :
a) Garam Dapur (NaCl)                                   a) Bensin
b) Gula Pasir                                                    b) Margarin
c) Tablet Vitamin C                                         c) Minyak tanah
d) Soda Kue                                                    d) Minyak goreng
e) Vetsin
f) Detergen


i)        Kesimpulan :
            Berdasarkan hasil kegiatan diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu senyawa dapat diuji kepolarannya dengan cara melarutkannya di dalam air. Bila suatu senyawa berbaur dengan air, maka senyawa tersebut polar, seperti : Garam Dapur (NaCl), Gula pasir, Tablet Vit. C, soda kue, vetsin, dan detergen. Namun, bila air dan senyawa tersebut bertolak belakang dengan air (tidak berbaur dengan air), maka senyawa tersebut non-polar, seperti : Bensin, Margarin, Minyak tanah, dan Minyak Goreng.

            Serta untuk mempercepat pelarutan bahan-bahan yang merupakan senyawea kovalen tersebut kita dapat melakukan pengadukan, agar terlarut dengan sempurna.

SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)

 Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur yang dikemas secara berkala dalam bentuk periode dan golongan berdasark...