Wednesday 17 February 2016

POLAR DAN NON POLAR

POLAR DAN NON POLAR

PERCOBAAN

a)      Latar Belakang:
Penelitian ini dilakukan agar dalam kehidupan sehari-hari kita dapat membedakan senyawa yang bersifat polar dengan senyawa yang bersifat non polar.

b)     Tujuan :
Mengetahui kepolaran beberapa senyawa.

c)      Dasar Teori :
1. Senyawa Kovalen
         Senyawa kovalen adalah senyawa yang terjadi antara unsur-unsur nonlogam dengan unsur-unsur nonlogam melalui penggunaan elektron bersama. Senyawa-senyawa kovalen umumnya memiliki ikatan yang kurang kuat dibandingkan senyawa-senyawa ion. Senyawa-senyawa kovalen juga memiliki titik didih dan titik cair rendah.
Perbedaan keelektronegatifan dan bentuk molekul yang tidak simetri pada senyawa kovalen mengakibatkan senyawa tersebut memiliki sifat polar. Pada senyawa kovaken polar tejadi pengkutuban, artinya ada bagian yang bersifat lebih negatif dan ada bagian yang bersifat lebih positif. Senyawa kovalen polar memiliki kekuatan ikatan antarmolekul yang kebih besar dibandingkan senyawa kovalen nonpolar. Hal ini juga mengakibatkan senyawa kovalen memiliki titik didih dan tinggi cair yang lebih tinggi.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepolaran Suatu Senyawa
1.  Perbedaan keelektronegatifan Senyawa yang ion-ionnya membentuk 2 kutub dengan muatan yang berlawanan (δ+ danδ-) menyebabkan terbentuknya suatu dipol. Semakin besar perbedaan keelektronegatifan atom-atom dalam suatu molekul, menyebabkan molekul tersebut bersifat semakin polar. Contoh : HCl keelektronegatifan H=2,1 dan Cl=2,8 maka H cenderung bermuatan positif (H+) dan Cl cenderung bermuatan negatif (Cl-), sehingga terjadi 2 kutub (dipol). Catatan : Jika dicampurkan dengan pelarut akan larut. Jika senyawa yang ion-ionnya bermuatan sama (δ+ danδ+) atau (δ- danδ-) tidak ada perbedaan keelektronegatifan (perbedaan keelektronegatian = 0), sehingga tidak terbentuk muatan / dipol. Jika dilarutkan terjadi pengendapan

2.  Pengaruh bentuk molekul Senyawa yang memiliki bentuk molekul simetris bersifat non-polar. Contoh : CH4 , CCl4, dsb. Senyawa yang memiliki bentuk molekul tidak simetris karena ada pasangan electron bebas (PEB) bersifat polar. Contoh : NH3, H2O, PCl3, dsb.
d)     Rumusan Masalah :
Bagaimana cara mengetahui sifat polar dan non polar suatu senyawa?
e)      Alat dan Bahan :
1.      Gelas kimia
2.      Sendok teh
3.      Garam Dapur
4.      Gula Pasir
5.      Tablet Vitamin C
6.      Soda Kue
7.      Bensin
8.      Vetsin
9.      Margarin
10.  Minyak Tanah
11.  Detergen
12.  Minyak Goreng
f)       Cara Kerja :
1.      Masukkan 100ml air (O2) kedalam gelas.
2.      Masukkan 1 sendok teh garam dapur kedalam gelas lalu aduk secara konstan. Kemudian, diamkan beberapa saat.
3.      Amati hasil reaksi apakah ada hasil endapan atau tidak.
4.      Ulangi langkah 1 – 3 untuk bahan-bahan lainnya
g)      Hasil Pengamatan :
Berilah tanda ( ) pada kolom yang sesuai :
No.
Bahan
Larutan Tanpa Pengadukan
Larutan Dengan Pengadukan
Tidak Larut
1.
Garam Dapur
ü   
ü   
2.
Gula Pasir
ü   
ü   
3.
Tablet Vitamin C
ü   
ü   
4.
Soda Kue
ü   
ü   
5.
Bensin
ü   
6.
Vetsin
ü   
ü   
7.
Margarin
ü   
8.
Minyak Tanah
ü   
9.
Detergen
ü   
ü   
10.
Minyak Goreng
ü   



h)     Pertanyaan :
1.      Apakah pengadukan mempengaruhi suatu senyawa? Jelaskan dan berikan  contoh !
2.      Adakah faktor-faktor lain yang mempengaruhi kelarutan senyawa?
3.      Kelompokkan bahan-bahan yang telah anda uji tersebut berdasarkan kepolarannya !
Jawaban :
1.      Pengadukan tidak mempengaruhi berubahnya suatu senyawa. Pengadukan hanya berfungsi untuk mempercepat proses pelarutan pada suatu senyawa polar. Contohnya adalah garam dapur (NaCl) yang dimasukkan kedalam air (H2O). Sebelum garam dapur (NaCl) tersebut diaduk, zat tersebut sudah larut dalam air akan tetapi proses pelarutannya tanpa pengadukan belum sempurna. Dan setelah diaduk, garam dapur tersebut (NaCl) terlarut dengan sempurna yaitu tidak ada lagi zat yang mengendap di permukaan air (H2O).

2.      Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kelarutan senyawa :
a) Suhu
b) Tekanan
c) Konsentrasi senyawa
d) Banyaknya senyawa pelarut (volume pelarut)
e) Luas area senyawa

3.      -  Senyawa Kovalen Polar :                          - Senyawa Kovalen Non-Polar :
a) Garam Dapur (NaCl)                                   a) Bensin
b) Gula Pasir                                                    b) Margarin
c) Tablet Vitamin C                                         c) Minyak tanah
d) Soda Kue                                                    d) Minyak goreng
e) Vetsin
f) Detergen


i)        Kesimpulan :
            Berdasarkan hasil kegiatan diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu senyawa dapat diuji kepolarannya dengan cara melarutkannya di dalam air. Bila suatu senyawa berbaur dengan air, maka senyawa tersebut polar, seperti : Garam Dapur (NaCl), Gula pasir, Tablet Vit. C, soda kue, vetsin, dan detergen. Namun, bila air dan senyawa tersebut bertolak belakang dengan air (tidak berbaur dengan air), maka senyawa tersebut non-polar, seperti : Bensin, Margarin, Minyak tanah, dan Minyak Goreng.

            Serta untuk mempercepat pelarutan bahan-bahan yang merupakan senyawea kovalen tersebut kita dapat melakukan pengadukan, agar terlarut dengan sempurna.

No comments:

Post a Comment

SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)

 Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur yang dikemas secara berkala dalam bentuk periode dan golongan berdasark...