POLAR DAN NON POLAR
PERCOBAAN
a) Latar Belakang:
Penelitian ini dilakukan agar dalam
kehidupan sehari-hari kita dapat membedakan senyawa yang bersifat polar dengan
senyawa yang bersifat non polar.
b) Tujuan :
Mengetahui kepolaran beberapa senyawa.
c) Dasar Teori :
1. Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen adalah senyawa yang terjadi antara unsur-unsur nonlogam dengan
unsur-unsur nonlogam melalui penggunaan elektron bersama. Senyawa-senyawa
kovalen umumnya memiliki ikatan yang kurang kuat dibandingkan senyawa-senyawa
ion. Senyawa-senyawa kovalen juga memiliki titik didih dan titik cair rendah.
Perbedaan keelektronegatifan dan bentuk molekul yang tidak simetri pada senyawa kovalen mengakibatkan senyawa tersebut memiliki sifat polar. Pada senyawa kovaken polar tejadi pengkutuban, artinya ada bagian yang bersifat lebih negatif dan ada bagian yang bersifat lebih positif. Senyawa kovalen polar memiliki kekuatan ikatan antarmolekul yang kebih besar dibandingkan senyawa kovalen nonpolar. Hal ini juga mengakibatkan senyawa kovalen memiliki titik didih dan tinggi cair yang lebih tinggi.
Perbedaan keelektronegatifan dan bentuk molekul yang tidak simetri pada senyawa kovalen mengakibatkan senyawa tersebut memiliki sifat polar. Pada senyawa kovaken polar tejadi pengkutuban, artinya ada bagian yang bersifat lebih negatif dan ada bagian yang bersifat lebih positif. Senyawa kovalen polar memiliki kekuatan ikatan antarmolekul yang kebih besar dibandingkan senyawa kovalen nonpolar. Hal ini juga mengakibatkan senyawa kovalen memiliki titik didih dan tinggi cair yang lebih tinggi.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kepolaran Suatu Senyawa
1. Perbedaan keelektronegatifan Senyawa
yang ion-ionnya membentuk 2 kutub dengan muatan yang berlawanan (δ+ danδ-)
menyebabkan terbentuknya suatu dipol. Semakin besar perbedaan
keelektronegatifan atom-atom dalam suatu molekul, menyebabkan molekul tersebut
bersifat semakin polar. Contoh : HCl keelektronegatifan H=2,1 dan Cl=2,8 maka H
cenderung bermuatan positif (H+) dan Cl cenderung bermuatan negatif
(Cl-), sehingga terjadi 2 kutub (dipol). Catatan : Jika dicampurkan
dengan pelarut akan larut. Jika senyawa yang ion-ionnya bermuatan sama (δ+
danδ+) atau (δ- danδ-) tidak ada perbedaan keelektronegatifan (perbedaan
keelektronegatian = 0), sehingga tidak terbentuk muatan / dipol. Jika
dilarutkan terjadi pengendapan
2. Pengaruh bentuk molekul Senyawa yang
memiliki bentuk molekul simetris bersifat non-polar. Contoh : CH4 ,
CCl4, dsb. Senyawa yang memiliki bentuk molekul tidak simetris
karena ada pasangan electron bebas (PEB) bersifat polar. Contoh : NH3,
H2O, PCl3, dsb.
d) Rumusan Masalah :
Bagaimana cara mengetahui sifat polar
dan non polar suatu senyawa?
e) Alat dan Bahan :
1. Gelas kimia
2. Sendok teh
3. Garam Dapur
4. Gula Pasir
5. Tablet Vitamin C
6. Soda Kue
7. Bensin
8. Vetsin
9. Margarin
10. Minyak Tanah
11. Detergen
12. Minyak Goreng
f) Cara Kerja :
1. Masukkan 100ml air (O2) kedalam gelas.
2. Masukkan 1 sendok teh garam dapur kedalam gelas lalu aduk secara konstan.
Kemudian, diamkan beberapa
saat.
3. Amati hasil reaksi apakah ada hasil
endapan atau tidak.
4. Ulangi langkah 1 – 3 untuk
bahan-bahan lainnya
g) Hasil Pengamatan :
Berilah
tanda ( ) pada kolom yang sesuai :
No.
|
Bahan
|
Larutan Tanpa Pengadukan
|
Larutan Dengan Pengadukan
|
Tidak Larut
|
1.
|
Garam Dapur
|
ü
|
ü
|
|
2.
|
Gula Pasir
|
ü
|
ü
|
|
3.
|
Tablet Vitamin C
|
ü
|
ü
|
|
4.
|
Soda Kue
|
ü
|
ü
|
|
5.
|
Bensin
|
ü
|
||
6.
|
Vetsin
|
ü
|
ü
|
|
7.
|
Margarin
|
ü
|
||
8.
|
Minyak Tanah
|
ü
|
||
9.
|
Detergen
|
ü
|
ü
|
|
10.
|
Minyak
Goreng
|
ü
|
h) Pertanyaan :
1. Apakah pengadukan mempengaruhi suatu senyawa? Jelaskan dan
berikan contoh !
2. Adakah faktor-faktor lain yang mempengaruhi kelarutan senyawa?
3. Kelompokkan bahan-bahan yang telah anda uji tersebut berdasarkan
kepolarannya !
Jawaban :
1. Pengadukan tidak mempengaruhi berubahnya suatu senyawa. Pengadukan hanya
berfungsi untuk mempercepat proses pelarutan pada suatu senyawa polar.
Contohnya adalah garam dapur (NaCl) yang dimasukkan kedalam air (H2O).
Sebelum garam dapur (NaCl) tersebut diaduk, zat tersebut sudah larut dalam air
akan tetapi proses pelarutannya tanpa pengadukan belum sempurna. Dan setelah
diaduk, garam dapur tersebut (NaCl) terlarut dengan sempurna yaitu tidak ada
lagi zat yang mengendap di permukaan air (H2O).
2. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kelarutan senyawa :
a) Suhu
b) Tekanan
c) Konsentrasi senyawa
d) Banyaknya senyawa pelarut (volume
pelarut)
e) Luas area senyawa
3. - Senyawa Kovalen Polar
: -
Senyawa Kovalen Non-Polar :
a) Garam Dapur
(NaCl) a)
Bensin
b) Gula
Pasir b)
Margarin
c) Tablet Vitamin
C c)
Minyak tanah
d) Soda
Kue d)
Minyak goreng
e) Vetsin
f) Detergen
i) Kesimpulan :
Berdasarkan hasil
kegiatan diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu senyawa dapat diuji kepolarannya
dengan cara melarutkannya di dalam air. Bila suatu senyawa berbaur dengan air,
maka senyawa tersebut polar, seperti : Garam Dapur (NaCl), Gula pasir, Tablet
Vit. C, soda kue, vetsin, dan detergen. Namun, bila air dan senyawa tersebut
bertolak belakang dengan air (tidak berbaur dengan air), maka senyawa tersebut
non-polar, seperti : Bensin, Margarin, Minyak tanah, dan Minyak Goreng.
Serta
untuk mempercepat pelarutan bahan-bahan yang merupakan senyawea kovalen
tersebut kita dapat melakukan pengadukan, agar terlarut dengan sempurna.
No comments:
Post a Comment